Muria Endah S,Mi adalah seorang dosen FISIPOL Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dosen pengajar mata kuliah Kapita Selekta Periklanan dan TK (Teori Komunikasi) memulai perannya sebagai dosen sejak tahun 2000 mengajar di UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). “Saya mengajar pokokya lebih interes kepada kajian-kajian media.” Ujar wanita kelahiran Kudus tanggal 30 April 1976 ini disela wawancara.
“Bagaimana pengalaman ibu pada mengajar di UMY (Universitas Muahammadiyah Yogyakarta) ? Tanya saya. Wanita yang pernah menempuh pendidikan di UGM (Universitas Gajah Mada) dan UNAIR (Universitas Airlangga) ini mempunyai pengalaman menarik dimana dia dituntut harus belajar. “Mau pintar harus belajar, mau ngajar harus belajar, termasuk menghadapi orang-orang di lingkungan kerjapun harus belajar.” Tegasnya. Selain itu, dosen ini pernah mengalami shock saat pertama kali menajar di UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). Saat itu dia menemukan tempat yang menurutnya berbeda karakter di bandingkan di tempat dia kuliah dan bekerja. ”Kadang geli, kadang menangis, tapi sukseslah.” Ujarnya sambil tertawa. Percakapan VOC (Voice Of Communication) dengan Ibu Muria Indah S,Mi semakin asik.
“Bisakah ibu menceritakan suka dan duka ibu pada saat mengajar di UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) kepada VOC (Voice Of Communication)” ujar saya.Wanita yang sudah menjadi ibu rumah tangga ini mau bercerita tentang suka dan duka mengajar di UMY (Universitas Muammadiyah Yogyakarta). Akhirnya wanita yang pernah sekolah di SD Perayu Kota Baru Yogyakarta lulus tahun 1988 ini berbagi cerita tentang pengalaman yang dia alami pada saat mengajar. Pengalaman yang dialami dari tahun ke tahun cenderung sama.
Menurutnya ada kelas yang membuat nyaman. “Ada sich kelas yang menurut saya nyaman dan merespon apa yang saya sampaikan, membuat saya semangat dan memaksa saya harus berfikir, hubunganpun menjadi dinamis.” Ucapnya serius. Meskipun demikian wanita yang menyelesaikan sekolah menengahnya di SMP 5 Kota Baru Yogyakarta pada tahun 1991 ini menceritakn kekesalannya pada saat mengajar di salah satu kelas yang menurutnya tidak dinamis. “Saya harus menyampaikan pola yang saya sampaikan dengan bosan dan kuliah akirnya menjadi tidak nyaman.” Ujarnya dengan serius. Bahkan wanita yang pernah menempuh sekolah SMA 3 Kota Baru Yogyakarta lulus tahun 1994 ini merasa bingung ketika materi yang dia sampaikan sudah habis. Kuliah akhirnya menjadi tidak dinamis. (KERLI ROSA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Mengajar Untuk Belajar"
Posting Komentar
Terima Kasih yaa teman - teman sudah bersedia mampir di Blog kami. Alangkah lebih baiknya apabila meninggalkan sepatah dua patah kata di Blog kami. Di mohon untuk menuliskan Identitas penulisnya.